Yeay… Lama gak ngeblog, anak udah dua aja hahaha. Alhamdulillah ya. Dulu masih demen main-main sekarang sedang besar ketertarikan terhadap perkembangan anak.
Well, anak yang pertama lahir 20 Juni 2012 namanya Sofia Nur Salamah, dan yang kedua lahir 14 Juli 2015, namanya Maryam Qonita. Doakan mereka berdua sehat, tumbuh-kembangnya normal, dan jadi anak shalihah yg cerdas serta berakhlaqul karimah..
Blogger yang Jarang Ngeblog
Iyak, baru kali ini akhirnya install wordpress lagi di android. Terakhir udahlama kapan lupa. Mudah-mudahan kalo mobike bisa lebih sering lagi ngaktifin blog ini hehee. Hidup blogger!
Setelah Sekian Lama
Masih berada di tanggal 16 April 2015, menyedihkan sekali melihat blog ini terakhir diupdate tahun 2012, dan dalam kondisi ‘pindahan’ layanan. Tiga tahun belakangan bukannya gak ngeblog (iya sih teteup aja jarang ngeblog), tapi kira-kira tahun 2014 di bulan September saya kehilangan jejak rekanan yang mengurusi domain pribadi saya, hingga akhirnya hangus tanpa sempat tertolong sedikitpun, termasuk menyelamatkan tulisan-tulisan terdahulu. Kecewa sih… Pake banget sebetulnya. Tapi ya, karena kehilangan jejak beliau, maka saya bisanya kesel sama tembok! hehehe
Balik deh ke blog ini…
Kenapa ngeblog lagi?
Karena saya merasa ‘butuh’ untuk menyalurkan curcol-curcol saya seperti yang dulu sering saya lakukan. Curcol di blog yang membuat saya semakin pandai menyusun kata, curcol di blog yang membuat saya semakin sabar, curcol di blog yang membuat saya merasa bersih dari dosa mengghibahi orang, dan yaa berharap saya lebih luwes dan legowo. Efek lain dari ngeblog yang lainnya yaaa nuntut ajalah di belakang hehe..
Walau waktu untuk curcol gak sebanyak dulu (sebelum nikah dan punya anak), yaaa kita coba saja..
Eh, ngomong-ngomong pas baca tulisan-tulisan lama di blog ini jadi senyum-senyum sendiri (kadang ngakak), ternyata saya norak ya (atau sekarang makin dewasa) cieee…
Pindah Blog!
Hai, Sebetulnya saya sudah lama pindah blog. Jika berkenan, silahkan klik di sini untuk mengunjungi blog saya yang terbaru. Salam hangat!
Lampu Merah (part three, end)
Dan akhirnya ketika Senin pagi kami coba lagi menghadap kepala poli agar diberi kebijaksanaan. Karena jika yang keluar hanya pernyataan lulus dan tidak lulus saja, alangkah malang nasib yang tidak lulus. Pertama kami sudah membayar SPP dan TPP yang besarnya dua juta Sembilan ratus empat puluh ribu rupiah, kedua kami harus menunggu rolling berikutnya selama kurang lebih enam bulan. Jika tidak ada kebijakan pada masa itu, maka bagaimana jika hal yang sama akan terulang lagi pada ujian bulan Januari? Metode ujian yang berbeda, tidak adanya pengarahan sebelum ujian, dan tidak adanya kebijakan setelah itu, menjadi permasalahan utama kami. Dan hasil tatap muka dengan kepala poli adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. Masalah internal yang terjadi antara poli dan kampus juga yang (bisa jadi) menyebabkan kami sebagai “korban”, karena dikedua belah pihak, aspirasi kami hanya disalurkan tanpa ujung, tanpa ada woro-woro yang memberikan kami jalan keluar. That’s not fair!
Destinasi (part two)
Lampu Kuning (part one)
a little moodbooster
Ini adalah hari yang berat yang harus kami, terutama saya, lalui dengan penuh kepenatan dan air mata. Aku menghabiskan separuh hariku di tempat penenang jiwa.
Dukunganmu yang sedikit itu sangat berarti. Lebih dari itu aku butuh tissue, pundak, pelukan, tepukan bahu, dan penopang agar aku mampu bangkit kembali. Namun tak semua yang kubutuhkan hadir. Nyawaku diujung tanduk, semangatku telah buyar, dan tak mampu lagi ku retas hari. Aku limbung, hancur.
Posting From Andrnid
Ini postingan pertama dari blogger-droid, aplikasi blogger untuk android. Kira-kira bagus gak ya dibawa mobile?
Aku Ingin
Ramadhan Sebentar Lagi
Temans, guna kelancaran ibadah Ramadhan, saya, dari lubuk hati yang sangat dalam memohon maaf sebesar-besarnya atas segala salah dan khilaf terhadap perkataan, perbuatan, dan prilaku yang menyinggung ataupun tidak disuka. Semoga amal ibadah Ramadhan kita tahun ini mengalami kenaikan yang signifikan. Semoga barokah!
Well, ahad lalu saya menyempatkan diri berziarah (nyekar) ke makam mama dan nyai (nenek). Tak terasa, ini sudah menginjak Ramadhan kedua tanpa beliau. Bila diingat, maka saya masih akan menitikkan air mata mengingat kepergian beliau yang begitu cepat satu tahun yang lalu, dua bulan menjelang Ramadhan. Dan kesedihan beruntun ketika belum genap satu tahun kepergian mama, disusul oleh kepergian sang nenek. Tahun ini berlalu begitu sepi, tidak ada gairah hidup, dan menjadi pangkal segala masalah yang ku hadapi. Begitu aku merindukan mama, doa-doanya, dan amarahnya yang tidak pernah keluar dari mulutnya… aku rindu.. sungguh…
SGM!
Alhamdulillah akhirnya setelah pertimbangan akhir yang matang, dan cukup puas browsing sana sini, beralihlah gadget saya. Samsung Galaxy Mini S-5570 jadi pilihan. Yang mini gini aja dianggap android kelas lowend karena harganya yang dibawah 2 juta, harga tepatnya pekan lalu saya beli 1,450 jt, sudah turun seratus ribu dari bulan lalu. Biarpun dibilang lowend, hp mini ini lumayan mantab. Spek-nya bisa di lihat di sini.
Untuk diketahui, saat membeli samsung galmin ini, fitur dan aplikasinya masih sangat standar. Oleh karena itu perlu “belanja-belanja” dulu di market-android. Belanjanya ada yang gratis ada yang bayar. Tapi karena tampang saya tampang pas-pasan dan gratisan, maka saya hanya perlu berlangganan internet yang unlimited data untuk download-downloaad aplikasi gratisan. Aplikasi gratisan ini jumlahnya sangat banyak, jadi jangan khawatir keluar uang untuk beli aplikasi. Karena android ini cukup menguras benwit, pastikan kamu berlangganan yang unlimited data agar puas meng-upgrade aplikasinya.
Sejauh ini sudah ada enam belas aplikasi yang saya pakai, sebelumnya ada yang sudah saya instal tapi karena gak sreg maka langsung uninstall. Antara lain:
– Facebook for android
– Yahoo Messenger
– Tweetdeck
– Anti Mosquito
– Anti virus
– Foursquare
– iQuran
– Opera mini (untuk browsing)
– Translate (kamus)
– Qibla compass
– Sky Frontier 3D (game)
– Vignette (edit foto)
– Basic player (player musik)
– Labyrinth Lite (game)
– EarthRot (live wallpaper)
– Fireflies (live wallpaper)
Dan galmin-nya belum di-root lhoh, tapi gak lemot. Saya belum paham benar apa kegunaan peng-root-an memori. Tapi katanya forum android Indonesia yang saya jelajahi, salah satu kegunaannya adalah untuk pembagian ram agar aplikasi tetap berjalan lancar dan tidak lemot.
Kekurangan dari galmin ini menurut saya ada pada baterainya yang sangat boros. Dalam sehari saya bisa men-charge dua sampai tiga kali. Padahal kecerahan layar sudah saya turunkan sampai 15 persen. Ada juga yang menyarankan untuk mendownload suatu aplikasi yang bisa mengontrol penggunaan batre, tapi belum saya lakukan.
Sehari di Trans Musi
Bersama tiga konco karibku, kak Anton, mbak Reni, dan mbak Didit, kami mengadakan tour de Palembang menyusurinya dengan naik bis Trans Musi. Ini adalah kali pertamanya saya naik bis Trans Musi, sebelumnya pernah juga tapi bis Trans Jogja beberapa tahun silam. Ekspektasi yang saya siapkan sebelum naik bis ini tidak terlalu muluk-muluk, mungkin di bawah standar bis Trans Jogja yang dulu saya pernah naiki. Tapi ini adalah pengalaman tersendiri yang tentunya berbeda.
Hal pertama yang harus kamu ketahui bahwa kamu itu tinggal di Palembang, bukan di Jepang atau di Belanda yang moda transportasinya baik (menurut novel-novel yang pernah saya baca). Ya, Palembang, yang sebagian warganya masih berproses dalam kesadaran disiplin, baik disiplin dalam antrian, pembayaran, kepatuhan, keindahan, atau kebersihan. Bersabar dan lapang dada adalah jalan utama untuk bahagia di perjalanan dalam bis hasyaaaahh…
Tiket bis Trans Musi saat ini Rp.3000,- kemana saja selama tidak keluar halte. Ya samalah kira-kira seperti halnya yang berlaku di bis trans lainnya. Bisnya ber-AC, adeeemm. Kami memulai perjalanan kira-kira pukul 10 pagi dari halte Monpera. Bisnya masih lengang dan kami dapat duduk di kursi dengan bahagia (apasyih). Tujuan kami adalah terminal Alang-alang lebar. Saya cengar-cengir aja pertama kalinya naik bis trans ini, ya, seru dan bahagia (norak!). Beberapa foto saya ambil selama perjalanan.
Monpera ke Alang-Alang Lebar jauhnya kira-kira 12 km. Sesampainya di terminal, kami berganti bus ke arah PS, dan balik kanan karena Alang-Alang lebar adalah perhentian terakhir. Kami melanjutkan perjalanan melalui jalan yang sama seperti ketika pergi, tapi kemudian kami transit di halte Pahlawan dan berganti bis arah Sako, lalu berhenti di halte PTC mall. Di PTC kami ishoma, cuci mata, dan foto-foto. Foto di depan mall akan menyusul diupload.
Dari PTC mall kami bermaksud menuju Palembang Square mall (PS mall). Ini sih hijrah dari mall ke mall namanya hehe. Dari PTC kami naik bis ke arah Plaju, tapi transit di halte Pasar Gubah, menyebrang jalan dan melanjutkan bis ke PS mall sampai di halte depannya. Lalu jalan-jalan, main, shalat ashar, dan mengambil beberapa foto penting. Sebelum jam 5 kami langsung menuju halte lagi agar tidak kehabisan bis. Dari halte PS kami naik bis arah Jakabaring. Saya sendiri transit di halte Masjid Agung lalu menyambung dengan bis KM.12, tapi cuku stop sampai halte IP. Dari sana saya naik jembatan penyebrangan, jalan sedikit lalu naik becak sampai rumah.
Jalan raya besar yang paling dekat dengan rumah saya adalah Jalan Veteran. Sayangnya, jalan ini tidak dilalui oleh bis trans, entah mengapa. Banyak hal unik selama di perjalanan ini. Antara lain kami sepakat bahwa naik bis trans sejauh sampai terminal Alang-Alang Lebar kami tidak merasa lelah, padahal perjalanan yang ditempuh cukup panjang, dibanding dengan naik bis biasa. Menunggu di halte untuk bis yang dituju atau transit tidak terlalu lama, berkisar 15 menit. Ya kalau nunggu sambil melirik ke jam tiap detik tentu terasa lama. Saya juga sepakat, bahwa bis trans seperti ini adalah cikal bakal moda transportasi yang dapat menertibkan angkutan umum lainnya yang kurang mengenal disiplin.
Jujur saja, untuk saat ini saya masih senang naik motor sendiri kalau pergi kemana-kemana, karena keuntungannya yang sangat penting adalah hemat waktu dan masih lebih hemat biaya. Tapi bagaimanapun saya juga bermimpi, seandainya suatu hari nanti harga bahan bakar minyak untuk motor saya secara matematis akan lebih mahal daripada naik transportasi umum, dan atau moda transportasi yang ada di kemudian hari sudah jauh lebih baik, tentu akan ada saatnya saya beralih penuh.
Bagaimana menurutmu?
Cerita Pagi Buta
Pagi ini kasur saya kebakar!
Kira-kira jam 3an dini hari, saya terbangun ketika gak sengaja menggeserkan kaki ke sisi kanan dan berasa panas. Memang seperti biasanya saya menyalakan obat nyamuk listrik mat dan colokan kabelnya kebetulan lebih dekat di ujung kaki. Sesekali gak sengaja berasa panas adalah hal biasa kalau gak sengaja nyerempet ke alat mat-nya itu. Tapi kali ini rasa panasnya lebih luas, dan saya langsung terbangun duduk. Dalam gelap saya berusaha melebarkan pupil sebesar-besarnya, dan terlihatlah warna hitam yang melingkar di bawah bantal. Rupanya obat nyamuk itu tertindih bantal hingga panasnya membuat lumer alat dan membakar sedikit kasur dan bantal saya.
Langsung deh nyabut colokannya, lalu mengambil lampu emergency (karena lampu kamar saya putus), dan segera mengambil air segayung. Yang tertinggal cuma asap. Tapi masak asapnya makin banyak?? ternyata kasur kapuk di bagian dalam sudah ada bara api, kecil sih tapi kan menghanguskan hehehe. Perasaan saya bara sudah padam, saya baring beberapa menit, sambil kadang-kadang menoleh herang ke arah ujung kasur itu koq masih ada asapnya. Ada asap pasti ada api, atau ada api dalam sekam. Nah, pepatah itu masuk akal! Setelah dikorek-korek lagi ternyata memang masih ada bara-bara kecil.
Alhamdulillah gak ada asap lagi. Saya mengikhlaskan bantal kapuk saya yang empuk untuk dilalap bara api hehee, udah di siram air terus jadi lepek banget. Seandainya saya gak kebangun, mungkin bara apinya sudah tembus sampai papan triplek di bawah kasur. Alhamdulillah…